Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Lewat OVOP, Kemenperin Dorong IKM Hasilkan Produk Berbasis Kearifan Lokal

Ridwan

Rabu, 25 November 2020 - 15:05 WIB

Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih
Dirjen IKMA Kemenperin Gati Wibawaningsih
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memacu pengembangan sektor industri kecil menengah (IKM) agar lebih produktif dan berdaya saing. Salah satu langkah strategisnya adalah menggunakan pendekatan One Village One Product (OVOP) di sentra IKM.

"OVOP merupakan sebuah model pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya local," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta (25/11).

Gati menjelaskan, kisah sukses program OVOP telah dimulai sejak tahun 1979 di Prefektur Oita, Jepang. Saat itu, mereka berhasil mengembangkan produk jamur shitake. 

"Bahkan, model pendekatan OVOP kemudian diadopsi oleh Thailand dengan jargon One Tambon One Product (OTOP) yang berhasil mempopulerkan produk olahan buah, kain sutra dan gerabah," paparnya.

Gati optimistis, model pengembangan IKM di sentra melalui pendekatan OVOP ini akan juga berhasil di tanah air. Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat luas baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan kearifan lokalnya.

"Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan budaya mulai dari ujung Pulau Sumatera sampai Papua, yang bila didukung pengelolaannya dengan tepat, IKM kita bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di daerah, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid - 19," tuturnya.

Tahun ini, program OVOP yang diselenggarakaan oleh Kemenperin berfokus pada lima komoditas, yaitu makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman dan gerabah. 

"Kearifan lokal Indonesia banyak tercermin pada kelima komoditas tersebut, yang begitu kental dan mengakar dalam kehidupan bermasyarakat penduduk Indonesia," imbuhnya. 

Menurut Gati, salah satu wilayah yang punya potensi besar adalah di Sumatera. Provinsi ini dinilai sebagai gudangnya IKM berbasis OVOP. Sebab, dari total 112 pelaku IKM yang mendapat penghargaan OVOP pada tahun 2018, sebanyak 67 pelaku IKM (59,82%) berasal dari wilayah Sumatera.

Komoditas makanan dan minuman dan kain tenun begitu mendominasi produk IKM OVOP di wilayah Sumatera. Tak heran, sudah banyak produk komoditas tersebut dari Sumatera yang telah begitu populer di Nusantara ini. 

"Siapa yang tak kenal keripik sanjai asal Sumatera Barat yang telah menjadi oleh - oleh wajib bagi setiap pelancong yang mengunjungi Sumatera Barat. Di daerah tersebut juga ada rendang yang bahkan pernah ditayangkan secara eksklusif dalam program televisi CNN Travel," ungkap gati.

Sementara itu, kain ulos dari Sumatera Utara juga sudah tak asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan, tenun songket sudah identik pula dengan khazanah kain asal Sumatera Barat dan Sumatera Selatan. 

Selama ini, Ditjen IKMA Kemenperin telah memberikan dukungan bagi industri tenun melalui berbagai program, mulai dari pelatihan, fasilitasi sarana produksi, pendampingan desainer dan tenaga ahli, serta partisipasi pameran. 

"Kami juga memfasilitasi perlindungan Indikasi Geografis Tenun Gringsing Bali pada tahun 2016 dan Tenun Doyo Benuaq Tanjung Isuy Jempang Kutai Barat, Kalimantan Timur pada tahun 2019," tandasnya.

Ke depan, lanjut Gati, diharapkan usulan IKM OVOP dapat lebih banyak lagi sehingga nantinya diperoleh pelaku IKM yang berdaya saing dan mampu menembus pasar internasional sehingga mengharumkan nama Indonesia.

Komentar

Berita Lainnya

National 22 jam yang lalu

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Business 22 jam yang lalu

PT VOK Electrical Appliance Indonesia Officially Builds Factory in Kendal Special Economic Zone (KEK)

PT VOK Electrical Appliances Indonesia officially held a groundbreaking ceremony for its new factory in Kendal Special Economic Zone (KEK), Central Java. The deputy government of Kendal Regency, Head…

Economy 24 jam yang lalu

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Business 23/12/2024 15:19 WIB

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…