DPR RI Genjot Industri Farmasi Indonesia Berbahan Baku Dalam Negeri
Thepresidentpost.id - Jakarta - Berbicara tentang industri farmasi Indonesia yang faktanya sangat minim jadi tantangan agar kelaknya mampu bangkit dan bisa memproduksi obat - obatan dari bahan baku dalam negeri.
Anggota Komisi IX DPR RI Sri Wulan menyampaikan, bahan baku obat pada industri farmasi di dalam negeri masih sangat minim. Ia merasa prihatin ketika mengetahui bahwasanya 95 persen bahan baku pembuatan obat di dalam negeri masih impor.
Keprihatinan itu disampaikan Sri Wulan usai mengunjungi PT Merck Sharp And Dhome di Surabaya, Jawa Timur, baru - baru ini, dalam rangkaian kunjungan kerja spesifik Panja Tata Kelola Obat, Komisi IX DPR RI.
"Kita punya bahan baku melimpah, tapi kita tidak bisa menggunakan itu dengan baik, karena hampir 95 persen semua bahan bakunya adalah impor. Kandungan lokal hanya 4 sampai 5 persen saja. Ini sangat menyedihkan” kata Sri Wulan melalui keterangan yang diterima redaksi pada Senin (5/10).
Politisi dapil Jawa Tengah III ini menambahkan, perlu kehadiran pemerintah dalam menyikapi hal ini. Sebagai contoh Pulau Madura yang sangat dekat Surabaya ini adalah penghasil garam yang merupakan bahan baku obat.
Yang menjadi persoalan adalah kurangnya akses teknologi agar garam Madura bisa memenuhi standar bahan baku obat.
Selain itu, ada pula tanam - tanaman obat yang sampai saat ini belum diberdayakan dengan baik. Politisi Fraksi Partai NasDem ini meminta agar pemerintah memperbanyak kesempatan penelitian, sehingga bahan bahan baku hasil produksi dalam negeri menjadi bahan baku pembuatan obat yang sangat luar biasa.
Baca Juga
- Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar
- Teaching Hospital will be Present in Jababeka City to Strengthen the Jababeka Medical City Ecosystem
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
Komentar