Hutama Karya Lanjutkan Proyek Lawe-Lawe Balikpapan
Thepresidentpost.id - Balikpapan - Sempat slowdown akibat pandemi COVID - 19, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) yang bekerjasama dengan China Petroleum Pipeline Engineering, Co. Ltd (CPP) terusmenggarap proyek Engineering, Procurement Construction(EPC)Lawe - Lawe Facilities RDMP RU V -Balikpapan milik PT Pertamina (Persero) dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru(AKB). Tentunya, pengerjaan proyek ini tetap menerapkan protokol pencegahan COVID - 19 yang ketat.
Sejumlah protokol pencegahan COVID - 19 yang diterapkan di lapangan diantaranya pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki area kerja, penggunaan masker,dan penyediaan tempat cuci tangan di area mess pekerja dan area kerja, pembatasan jarak antara rekan kerja minimal2 meter, penyemprotan disinfektan rutin di area mess,dan area kerjahinggasuplai vitamin sesuai anjuran dokter untuk para pekerja.
Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendramenyampaikan bahwa penerapan protokol pencegahan COVID - 19 di lapangan diawasi secara ketat oleh tim Quality, Health, Safety, Security & Environment(QHSSE) Hutama Karya.
“Selama masa pandemi COVID - 19, masih tetap ada risiko kesehatan bagi para pekerja di lapangan. Namun di sisi lain, progress proyek harus tetap berjalan. Oleh karena itu, kami selalu melakukan tindakan pencegahan secara serius dan menerapkan protokol kesehatan dalam bekerja” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa proyek yang dimulai sejak Oktober 2019 ini, mencakup pengembangan fasilitas penunjang kilang minyak di Lawe - Lawe. Cakupan pekerjaan yang dilakukan oleh Hutama Karyayakni pengerjaanpipeline onshoredan offshoredengan diameter 20 inch, fasilitas terminal seperti steam generation, cooling system, fire protection system, effluent treatment, IA/PA system,dan fasilitas penunjang lainnya.
Sementara,cakupan yang dikerjakan oleh CPP sendiri yakni Single Point Mooring(SPM), Pipeline End Manifold(PLEM), pipeline onshore dan offshore yang dengan diameter 52 inch sertacrude oil tank. Pipeline onshore dan offshore 52 - inchini pun akan menjadi pipelinedengan diameter terbesar milik Pertamina.
Pengembangan fasilitas ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan minyak mentah di Indonesia, yang mendorong Pertamina meningkatkan kapasitas penyimpanan yang ada di RDMP RU V - Balikpapan. “Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan seiring dengan peningkatan kapasitas produksi RU V - Balikpapanmenjadi360Million Barrel Steam per Day (MBSD)” imbuhNovias.
Pembangunan infrastruktur dan pengembangan energi tentu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Meratanya pembangunan infrastruktur diharapkan menjadi solusi untuk persebaran energi yang akan semakin merata dan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi negara di masa depan.Hingga Oktober 2020, progresspengerjaan salah satu mega proyek Hutama Karyaini adalah finalisasi pekerjaanengineering, pengadaan material kritis dan long lead equipmentserta persiapan konstruksi.
“Saat ini fokus kami adalah menyelesaikan pekerjaan engineeringdan melakukan pengadaan material penting seperti onshore dan offshore pipeline 20 inch untuk memulai konstruksi di bulan Desember 2020. Target terdekat saat ini adalah penyelesaian Transfer Line20 inch direncanakan untuk selesai pada Juni 2021,” tutupNoviasNurendra, Direktur Operasi II Hutama Karya.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar