Komisi IX Minta Pemerintah Transparan Tentang Informasi Vaksin Covid-19
Thepresidentpost.id - Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta Kementerian Kesehatan secara transparan menyampaikan informasi tentang vaksin Covid - 19. Pasalnya banyaknya informasi yang beredar luar terkait keberadaan vaksin justru dapat membingungkan masyarakat.
“Jika mendengar dari pakar, dibutuhkan waktu lama untuk menghasilkan vaksin, sehingga tak perlu tergesa - gesa hanya untuk menenangkan masyarakat, vaksin harus aman," ungkap Kurniasih Mufidayati melalui keterangan yang diterima redaksi pada Rabu (18/11).
Legislator Fraksi PKS itu juga meminta pemerintah untuk bisa menahan diri agar tidak mudah mengumumkan sesuatu yang prosesnya belum selesai.
"Ke depan, Pemerintah bisa menahan diri dalam menyampaikan informasi (vaksin Covid - 19) sampai semua uji klinis selesai sehingga masyarakat tidak bingung," tuturnya.
Di samping itu, ia menilai, selama delapan bulan terakhir ini, Kemenkes sudah berjuang secara maksimal dalam upaya mitigasi Covid - 19. Tetapi faktanya, kasus positif Covid - 19 di Indonesia tetap tinggi, saat ini sudah mencapai 59 ribu perhari.
"Penangan harus semakin ditingkatkan setelah 8 bulan ini Kita mau ada terobosan dari Kemenkes dan Badan POM memberikan support melalui penyediaan obat hingga suplemen. Hal ini, perlu dilakukan secara sinergi agar bisa menekan angka Covid - 19," tegas Kurniasih.
Dalam kesempatan itu, Menteri Terawan menyatakan belum dapat memastikan kapan vaksin Covid - 19 tersedia dan bisa didistribusikan. Pihaknya berpedoman pada pernyataan Presiden tentang kehati - hatian serta sikap yang tidak tergesa - gesa dalam pendistribusian vaksinasi Covid - 19.
Ia mengatakan, jika vaksin sudah tersedia, pemerintah pasti segera memberitahukan kepada DPR RI. Terawan mengatakan Badan POM masih terus melakukan pemantauan terhadap pengadaan produksi vaksin Covid - 19 yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi dalam negeri.
Kandidat vaksin Covid - 19 yang akan dipesan pemerintah, diantaranya Sinovac dan G42/Sinopharm dari China.
“Green light (izin) bendera itu Badan POM sebagai otoritas yang punya wewenang untuk itu. Kemenkes berjuang agar berjalan lancar dengan menyiapkan peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan fasilitas layanan kesehatan dan sistem monev untuk pelaksanaan vaksinasi covid - 19,” katanya.
Terawan berharap, vaksin Covid - 19 tersedia secepatnya pada akhir tahun ini. Namun, dia menegaskan, soal keamanan vaksin tetap menjadi prioritas.
“Kami doanya makin cepat makin baik, tapi harus juga aman,” katanya seraya mengatakan Kemenkes telah menyiapkan berbagai hal terkait pendistribusian vaksin Covid - 19.
Baca Juga
- Gov’t to Continue Disbursing Rice Assistance
- President Jokowi Inaugurates Soedirman National Defense Central Hospital
- After Putin, It's Now the Turn of British and Dutch PMs to congratulate Prabowo
- Celebrating 65 Years of Indonesia - Cambodia Relations: Indonesian Embassy in Phnom Penh Organizes Roundtable Dialogue
- President Jokowi Receives Letters of Credence from Nine New Ambassadors
Komentar