Bahaya! Keluarkan Ancaman Enggak Main-main, Serikat Buruh Bakal Lumpuhkan Produksi
Thepresidentpost.id - Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengeluarkan ancaman serius jika pemerintah tidak membatalkan UU Cipta Kerja dan menaikkan UMP 2021.
Dalam demonstrasi di Jakarta, Presiden KSPI Said Iqbal mengeluarkan ancaman serius untuk melumpuhkan produksi jika dua tuntutan utama buruh tak dikabulkan.
"Kami tak main - main, buruh siap lumpuhkan produksi," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam orasi di mobil komando di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, (2/11/2020).
Ia pun menginstruksikan agar para buruh tetap menyuarakan tuntutan terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2021. Jika pemerintah tetap bergeming, Said menyebut buruh akan melakukan hal besar.
"Saya sampaikan sekeras - kerasnya anda yang hadir dan melalui siaran langsung atau kawan - kawan yang hadir, saya menyerukan sekeras - kerasnya mogok kerja nasional di seluruh Indonesia," ungkapnya.
Dirinya meyakini dengan mogok kerja nasional, akan berefek pada lumpuhnya stok produksi.
"Setelah lihat perkembangan, andai semua lembaga yang kita garapkan bisa mencabut seluruh atau sebagian Omnibus Law kontroversial. Jika tidak mencabut, kami akan keluarkan instruksi resmi, tidak main - main, tidak sembunyi - sembunyi," lanjutnya.
Hal itu, dikatakan Said Iqbal, bakal dirundingkan oleh elemen buruh, terkhusus KSPI dan KSPSI, dalam dua minggu.
"Anggota KSPSI di pabrik ribuan, di seluruh Indonesia 5 ribu pabrik. KSPI 5 ribu pabrik. Kita insturksikan 2 minggu nanti, tunggu instruksinya," pungkasnya.
Diketahui, tiga provinsi di Indonesia sepakat untuk menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021.
Untuk Provinsi Jawa Tengah, diputuskan UMP 2021 naik 3,27 persen atau naik Rp 56.963,9 menjadi Rp 1.798.979 dari sebelumnya Rp 1.742.015 pada 2020.
Kemudian UMP 2021 di DIY naik 3,54 persen atau bertambah Rp 60.392 dari upah minimum yang berlaku pada tahun depan menjadi Rp 1.765.000
DKI Jakarta menaikkan UMP tahun depan sebesar 3,5 persen dari sebelumnya Rp 4.267.349 menjadi Rp 4.416.186,548.
Begitu pula Provinsi Jawa Timur yang menaikkan UMP 2021 sebanyak 5,6 persen.
Sementara, Provinsi Jawa Barat tidak menaikkan UMP 2021, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/kep.722 - Yanbangsos/2020 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 yang ditandatangani Ridwan Kamil pada 31 Oktober 2020.
Dengan demikian, besaran UMP 2021 tetap sama dengan UMP 2020, yang berkisar di angka Rp1.810.351,36.
Baca Juga
- Govt offers incentives for investors to build EV factories: Industry Minister
- 131,600 Households Enjoy Easy Access to Free Electrical Installation in 2023
- Indonesian Language Goes Global Through Workshop in Japan
- President Jokowi: Higher Education Plays Crucial Role in Producing Outstanding Human Resources
- Gradiant’s H+E Wins Contract in Germany to Build Water Treatment Facility for One of the Largest Semiconductor Fabs
Komentar