Selasa, 24 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Super Ngeri! Bank Dunia Prediksi Bakal Ada 150 Juta Orang Jatuh Miskin Akibat Pandemi Covid-19

Ridwan

Senin, 02 November 2020 - 08:05 WIB

Ilustrasi masyarakat miskin (Foto: BeritaSatu.com)
Ilustrasi masyarakat miskin (Foto: BeritaSatu.com)
A A A

Thepresidentpost.id - Jakarta - Bank Dunia memprediksi bakal ada 150 juta orang yang bisa tergelincir ke dalam jurang kemiskinan ekstrem dengan hidup kurang dari USD 1,9 atau sekitar Rp 25 ribu per harinya pada akhir tahun depan akibat pandemi Covid - 19.

"Pandemi tiba - tiba menghentikan kemajuan bertahun - tahun melawan kemiskinan ekstrem global, yang diperkirakan akan meningkat tahun ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade. Ini juga mengancam untuk memperburuk ketidaksetaraan global dan mempersulit negara - negara untuk kembali ke pertumbuhan inklusif," kata Presiden Bank Dunia, David Malpass, seperti dilansir Al Arabiya, kemarin.

Berdasarkan laporan Bank Dunia, sekitar 82 persen orang yang memasuki kemiskinan ekstrim diharapkan berada di negara - negara berpenghasilan menengah, seperti India, Nigeria, dan Indonesia.

Bank Dunia menyebut, kebanyakan akan ada di daerah perkotaan yang akan lebih berpendidikan, yang berarti kota - kota akan melihat peningkatan jenis kemiskinan yang secara tradisional berakar di daerah pedesaan. 

Sebagian besar orang miskin baru, lebih dari 110 juta, bahkan menurut perkiraan dasar Bank Dunia, akan berada di Asia Selatan dan Afrika sub - Sahara.

Dalam laporannya, Bank Dunia mengatakan, hampir seperempat dari populasi dunia hidup di bawah USD 3,20 per hari, sejumlah besar orang yang rentan terhadap jenis guncangan ekonomi yang datang secara bergelombang tahun ini. 

Bank Dunia menuturkan, pengangguran akan meningkat dan mereka yang mengumpulkan tabungan telah menyaksikannya menghilang.

"Banyak dari kaum miskin baru kemungkinan besar akan terlibat dalam layanan informal, konstruksi, dan manufaktur, sektor di mana aktivitas ekonomi paling terpengaruh oleh penguncian dan pembatasan mobilitas lainnya," kata laporan itu.

Pemulihan, papar laporan tersebut, bisa memakan waktu satu dekade, pukulan yang menghancurkan bagi orang - orang yang telah melepaskan diri dari kemiskinan dan melihat kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Negara - negara berkembang mencari lebih banyak bantuan dari Bank Dunia, lembaga keuangan lain, dan pemerintah yang lebih kaya untuk membebaskan sumber daya guna memerangi pandemi. Mereka menginginkan perpanjangan moratorium hutang oleh negara - negara G - 20 setelah akhir tahun ini dan mereka menyerukan pembatalan hutang secara langsung. 

Mereka juga menginginkan masalah hak penarikan khusus oleh Dana Moneter Internasional, tetapi Washington menentangnya.

"Jika respons global mengecewakan orang - orang dunia yang miskin dan rentan, kerugian yang mereka alami hingga saat ini mungkin lebih kecil dari apa yang ada di depan. Kita tidak boleh gagal," ujarnya.

"Orang yang sangat miskin sangat dirugikan, bahkan sebelum lahir. Kemungkinan ibu mereka untuk menerima nutrisi dan perawatan antenatal yang memadai lebih kecil, saat lahir, keberadaan mereka seringkali tidak terdaftar secara resmi. Keluar dari kemiskinan seperti itu menjadi tantangan besar," sambungnya.

Penambahan hingga 150 juta orang yang sangat miskin mengancam untuk menghancurkan jaring pengaman pemerintah yang sudah rusak. Bank Dunia memperkirakan antara 88 juta hingga 115 juta orang bisa tergelincir ke dalam kemiskinan ekstrem tahun ini, dengan 23 juta hingga 35 juta orang lagi pada 2021.

"Dan, perubahan iklim dapat mendorong 100 juta orang lainnya ke dalam kemiskinan pada tahun 2030. dengan sub - Sahara Afrika melihat beberapa dampak paling merusak dari pemanasan global. Dunia dapat bangkit pada kesempatan atau menyerah," tukasnya.

Komentar

Berita Lainnya

Business 18 jam yang lalu

Minister of Trade at the Launch of EPIC Sale

Minister of Trade, Budi Santoso together with Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto and Head of the National Food Agency (Bapanas), Arief Prasetyo Adi launched Every Purchase…

Travel 18 jam yang lalu

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Business 19 jam yang lalu

President Subianto Meets with Pakistani PM to Boost Economic, Trade Cooperation

In a bid to reaffirm their commitment to strengthening the longstanding ties between the two nations, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) conducted a bilateral meeting with Prime Minister of…

Travel 21 jam yang lalu

President Prabowo Meets with Indonesian Students of Al-Azhar University

During his state visit to Egypt, President Prabowo Subianto Wednesday (12/18) met with Indonesian students from Al-Azhar University at the Al-Azhar Convention Center in Cairo.

National 23/12/2024 08:39 WIB

President Prabowo Attends D-8 Summit in Egypt

President Prabowo Subianto on Thursday (12/19) arrived at the New Administrative Capital Presidential Palace, Cairo, Egypt, to attend the 11th Developing Eight (D-8) Summit. The President entered the…