Rabu, 25 Desember 2024|Jakarta, Indonesia

Dukung Kementan Antisipasi La Nina, Kalbar Gencar Lakukan Penanganan DPI

Wiyanto

Jumat, 30 Oktober 2020 - 22:45 WIB

Petani di sawah yang sudah siap tanam
Petani di sawah yang sudah siap tanam
A A A

Thepresidentpost.id - Kalbar - Berdasarkan data BMKG, pada periode awal musim hujan di akhir tahun ini diikuti dengan adanya fenomena La Nina yang mengakibatkan peningkatan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Wilayah - wilayah yang terdampak fenomena La Nina antara lain wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Kementerian Pertanian diwakili Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Edy Purnawan menghimbau agar setiap daerah yang terdampak fenomena La Nina segera melakukan langkah - langkah antisipasi. “Kementan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan juga Balai Perlindungan di setiap daerah terus melakukan langkah - langkah antisipasi. Kami menyiapkan beberapa program skala nasional antara lain penggunaan teknologi biopori, pemanfaatan pompa air pada lokasi terdampak banjir, normalisasi saluran air, sarana pengaliran / penampung air, dan asuransi usaha tani padi untuk antisipasi kerugian pada lahan terdampak banjir”, ungkap Edy.

Bertanam pada musim hujan walaupun kebutuhan air tercukupi namun petani akan banyak menemui kendala dan tantangan. Hal ini dikarenakan padi memang merupakan tanaman yang memerlukan air, tetapi bukan tanaman air. Sehingga air bagi pertanian harus dapat dikelola sesuai dengan tahap pertumbuhan tanaman. Di sisi lain, musim hujan juga seringkali menyusahkan para petani karena secara umum perkembangan OPT di musim hujan berlangsung lebih pesat dan mengakibatkan kerusakan tanaman lebih parah apalagi bila intensitas serangan dan populasi OPT di musim sebelumnya tinggi yang disebabkan salah satunya oleh anomali iklim.

Efek atau fenomena La Nina diprediksi akan memberikan pengaruh lebih dibandingkan kondisi musim hujan yang biasanya.

Mendukung program Kementan untuk ansipasi dampak perubahan iklim akibat fenomena La Nina, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat melalui UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura turut melakukan langkah - langkah penanganan dampak perubahan iklim. Petugas POPT UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Diky Dwi C, mengatakan saat ini perubahan iklim semakin sulit diramalkan sehingga kondisi semacam ini secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada perubahan perilaku OPT dan meningkatnya gangguan yang ditimbulkan. Hal ini perlu diwaspadai oleh petani untuk mempersiapkan pertanaman musim hujan, karena sumber OPT seperti masih banyak terdapat pada ratun - ratun atau singgang yang tumbuh dari tunggul tanaman padi yang dipanen.

Beberapa OPT yang harus diantisipasi pada musim hujan antara lain Hawar Daun Bakteri (HBD), wereng batang cokelat, tikus, dan blas. "Kami imbau kepada petani untuk ekstra waspada dan lebih siap dalam menghadapi musim hujan kali ini ini dengan melakukan pengamatan secara rutin terhadap keberadaan OPT pada tanaman. Karena hasil dari pengamatan tersebut menjadi dasar untuk tindakan pengendalian selanjutnya”, jelas Diky.

Di tempat terpisah, Yuliana Yulinda, Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Kalbar menjelaskan, “Budidaya tanaman di musim kemarau maupun di musim penghujan sebenarnya sama - sama memiliki resiko gagal panen, perbedaannya terletak pada penyebabnya saja. Jika di musim kemarau biasanya disebabkan karena kurangnya pasokan air, sementara kalau di musim penghujan disebabkan karena kelebihan air, dimana curah hujan tinggi tentunya akan menyebabkan kelembaban yang tinggi dan kondisi ini sangat mendukung populasi hama meningkat dan tingkat keparahan penyakit menjadi lebih tinggi.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut, UPT Perlindungan TPH Kalbar bersama seluruh petugas POPT telah melakukan beberapa hal sebagai tindakan antisipasi, antara lain yaitu (1)) monitoring dan evaluasi kondisi iklim, baik itu melalui kerja sama dengan BMKG, SMPK maupun dari hasil pengamatan AWS yang kemudian dipadukan dengan analisis peramalan OPT; (2) berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memetakan daerah sentra hortikultura yang rawan terkena dampak perubahan iklim dan tindakan pengendalian yang dapat dilakukan bersama; (3) pemantauan perkembangan OPT secara intensif untuk mengetahui perkembangan OPT sebagai dasar tindakan pengendalian yang dilakukan; (4) bimbingan kepada para petani untuk melakukan penyesuaian kultur teknis budidaya sebagai upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, seperti penggunaan varietas toleran, pengaturan jarak tanam, sanitasi lingkungan, perbaikan drainase, pemupukan dengan dosis yang tepat serta pemanfaatan agensia hayati dalam pengendalian OPT”, tambah Yulinda.

Di tempat terpisah, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi mengingatkan seluruh stakeholder pertanian yaitu baik pusat, provinsi dan termasuk petani untuk melakukan langkah - langkah antisipasi menghadapi musin hujan kali ini yang diperburuk dengan adanya fenomena La Nina.

“Antisipasi mengatasi musim hujan, persiapkan alat - alat, sarana produksi dan pasca panen yang memadai. Bagi wilayah rawan banjir, gunakan benih padi toleran genangan seperti Inpara 1 - 10, Inpari 29 rendaman, Inpari 30, Ciherang Sub - I, dan sejenisnya”, himbau Suwandi.

Komentar

Berita Lainnya

National 24/12/2024 10:25 WIB

9 Reasons to Invest in Kota Jababeka with Profit Potential

Investment in Jababeka Industrial Estate in Cikarang, Bekasi or what is now known as the Independent and Integrated City has various potential benefits that can be an attraction for investors. Yes, PT…

Economy 24/12/2024 08:15 WIB

PT Matahari Tire Indonesia, China's No. 1 Tire Manufacturing Company Officially Operates in Kendal SEZ

PT Matahari Tire Indonesia, a subsidiary of Zhongce Rubber Group Co Ltd (ZC Rubber) from China has officially started the operation of its new factory in Kendal Special Economic Zone, Central Java. The…

Science & Tech 24/12/2024 07:20 WIB

Minister of Industry Agus Denies Rumors that iPhone 16 Can be Bought on Pre-order

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita strongly denied rumors that the iPhone 16 could be purchased for pre-order on Friday (20/12/2024). He said he had not received an investment proposal of…

Travel 23/12/2024 15:12 WIB

Launch of Shopping in Indonesia Only (BINA) Discount Program 2024

Coordinating Minister for Economic Affairs, Airlangga Hartarto together with Deputy Minister of Trade, Dyah Roro Esti; Deputy Minister of SMEs, Helvi Moraza; Deputy Minister of Tourism, Ni Luh Puspa;…

Science & Tech 23/12/2024 14:46 WIB

Indonesia Delivers 2.7 Million Doses of bOPV Polio Vaccine as Humanitarian Aid to Myanmar

As an expression of solidarity and the strong relationship between the people of Indonesia and Myanmar, the Government of the Republic of Indonesia has delivered 2.7 million doses of the bOPV polio vaccine…